Postingan

TUHAN YANG MAHA BAIK VS TUHAN YANG MAHA BENAR, KUDUS, DAN ADIL

  Seorang Kristiani setelah saya tegur lantaran doyan main perempuan, dengan entengnya bilang: “Tenang, Tuhan Maha Baik kok”. Saya balas dengan mengatakan: Benar, tapi jangan lupa Tuhan juga Maha Benar, Maha Kudus dan Maha Adil. Tuhan memang Maha B aik, karena terbukti Tuhan memang telah mengirim AnakNya sendiri menjadi manusia, menderita, mati dan bangkit agar barangsiapa yang percaya kepadaNya dosanya ditebus sehingga ia tidak mati kekal tapi hidup kekal bersamaNya (Yoh 3:16). Tuhan juga “.. telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia,..” (2 Pet 1:3) termasuk menganugerahkan Roh KudusNya (Yoh 14:16), FirmanNya (2 Tim 3:16), dan Nama N ya yang penuh otoritas dan kuasa (Fil 2:10). Kurang baik apa lagi? Tapi selaku Pribadi Maha Benar, Beliau akan tetap melaksanakan FirmanNya yang adalah kebenaran (Yoh 17: 17). FirmanNya bilang apa? Ini: “..orang-orang sundal ( sexually immoral  KJV).. akan mendapat...

TERNYATA YESUS BUKAN "ORANG BAIK"

 Jika Yesus "orang baik", tentu Dia tidak bikin cemas kedua orangtuanya (Luk 2:49), tidak menjuluki rajaNya sendiri “serigala” (Luk 13:32), dan tidak bikin marah orang-orang sekampungNya sehingga mereka hampir membunuhNya (Luk 4:28). Tidak pula Ia bergaul dengan perempuan berdosa, orang Samaria dan pemungut cukai. Bukankah pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik? Dan tidak pula Ia “melanggar” Taurat dengan “bekerja” di hari Sabat (Mark 2:23-28). Jika Yesus "orang baik", tentu Dia akan menyambut kedatangan ibu dan saudara-saudaranya, bukan malah menunjuk ke arah murid-muridNya yang lain dan mengatakan ibu dan saudara-saudaraNya adalah mereka yang melakukan kehendak BapaNya di sorga (Mat 12:46-50). Bukankah Taurat memerintahkan hormatilah ayah dan ibumu?  Tidak pula Ia mengusir para pedagang hewan yang mencari nafkah di Bait Allah (Yoh 2:13-25). Jika Yesus "orang baik", tentu Ia akan memilih kata-kata yang lebih bijak terhadap kedua orang...

PERAN KNOWLEDGE DI DALAM IMAN

 “Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh “ (Mat 14:36, Mark 6:56). Perhatikan ayat itu, bagaimana kali ini Yesus  menyembuhkan orang sakit di Genesaret pasca Ia dan para muridNya melayari danau Galilea, dengan cara yang berbeda. Kini mereka tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan orang tatkala minta disembuhkan. Sebelumnya mereka berteriak: “Yesus, Tuhan, anak Daud, kasihanilah kami” (Mat 9:27; 15:22; 20:31; Mark 10:47; Luk 18:38;) atau minta Yesus datang dan atau meletakkan tanganNya (Mark 5:23;7:32). Yesus pun kadang harus menuntun si sakit dan menyembuhkannya dengan ludahNya (Mark 8:23), Kini mereka hanya minta diperbolehkan menjamah jubahNya saja. Yesus bisa lebih santai, tinggal berdiri atau duduk manis dan membiarkan mereka satu per satu menjamah jubahNya. Tidak perlu lagi mereka minta ijin atau begging  minta sembuh. Yesus pun tidak berkata-kata sedikitpun. Eksekusi ...

RASUL PAULUS ITU MISKIN. BENARKAH?

Ada yang bilang bahwa keberhasilan dalam pelayanan itu tidak selalu identik dengan kekayaan. Buktinya? Rasul Paulus itu sukses dalam pekerjaan pekabaran injilnya, tetapi hidupnya miskin. What?! Bahwasanya tolok ukur keberhasilan seseorang di dalam pelayanan bukanlah kekayaan, uang atau harta benda, itu benar. Namun mengambil kesimpulan bahwa Rasul Paulus itu miskin, tunggu dulu! Benarkah Paulus miskin? Tahu dari mana? Oo mungkin dari ayat ini. Paulus mengatakan dirinya: “sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu” (2 Kor 6:10b). Kata-kata di dalam ayat tersebut membuktikan bahwa Paulus miskin: “..sebagai orang miskin”,  apalagi dia bilang dirinya: “sebagai orang tak bermilik,..”. Hmm, namun pertanyaan nya,   kalo ia miskin, bagaimana dia bisa “memperkaya banyak orang”? Kalo ia “orang tak bermilik” bagaimana dia bisa “memiliki segala sesuatu”? Anda bilang kata miskin dalam “..sebagai orang mi...

“ADA TERTULIS” BUKAN “ADA TAFSIRAN” (2-SELESAI)

Apa yang Tuhan Yesus pikirkan, perkatakan dan lakukan semuanya berlandaskan Firman. Firman yang dimaksud adalah Firman yang sudah tertulis di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama (PL) di mana Beliau sering berkata “ada tertulis”,  maupun Firman yang keluar dari diriNya sendiri selaku Tuhan. Prinsip  Yesus terhadap “ada tertulis” inilah yang harus Anda teladani. Sebagaimana Yesus memandang “ada tertulis” sebagai Firman yang berotoritas dan berkuasa di atas segala-galanya, demikianlah hendakNya Anda memandang Alkitab yang sudah komplit (PL dan Perjanjian Baru/PB). Total keseluruhan Firman Nya baik yang ada di dalam PL maupun PB tersebut ( termasuk perkataan Yesus ) , semuanya adalah “ada tertulis” bagi Anda, yang harus lebih Anda taati dari pada perkataan siapa pun. Anda harus berpegang pada Firman yang tertulis di situ, bukan tafsiran, commentary , dan sejenisnya. Why? Ingatlah bahwa tafsiran, commentary , dan sejenisnya merupakan upaya manusia untuk memahami atau menjela...

“ADA TERTULIS” BUKAN “ADA TAFSIRAN” (1)

Segala sesuatu yang terkait dengan Tuhan Yesus sudah tertulis secara detil di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama (PL): kapan dan bagaimana Dia lahir, apa yang Dia katakan dan lakukan, bagaimana Dia mati dan bangkit, bagaimana Dia akan datang kembali, dan seterusnya (Yoh 5: 39-46). Apa yang tertulis tentang Dia tidak hanya nubuatan jadi saja melainkan juga menjadi pedoman, dasar hukum atau legitimasi dan kekuatan bagi Tuhan dalam bertindak. Misalnya, tatkala dicobai iblis , Tuhan Yesus melawannya dengan Firman “ada tertulis”: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”; "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"; "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Mat 4: 4,7,10). Yesus tidak ragu-ragu untuk mengajar, mewartakan Injil, menyembuhkan orang sakit, mengusir si jahat (Mat 4:23) dan bernubua...

AKIBAT AYUB TIDAK MEMBACA KITAB AYUB

Apa akibat Ayub tidak membaca Kitab Ayub? Ayub jadi tidak tahu siapa sesungguhnya yang membunuh anak-anaknya dan pegawainya. Dia pikir yang membunuh mereka pasti Tuhan, makanya dia bilang: ”..TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ay 1:21b) persis seperti ucapan sejumlah hamba Tuhan di malam ibadah penghiburan. Padahal iblislah, --melalui orang-orang Syeba--menyerang dan merampas serta membunuh penjaga lembu, sapi dan keledai Ayub (Ay 1:15). Iblislah yang membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga melalui api yang menyambar dari langit (Ay 1:15). Iblislah yang  menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang, lewat tangan orang Kasdim (Ay 1:17). Iblislah yang menggerakkan angin ribut yang merobohkan rumah tempat anak-anaknya berpesta sehingga mereka semua mati (Ay 1:18). Tetapi Ayub tidak tahu bahwa iblislah biang keroknya. Bukan Tuhan. Mengapa iblis bisa melakukannya? Karena Tuhan yang mengijin...