Postingan

TUNJUKKAN AYATNYA: “AKULAH TUHAN, SEMBAHLAH AKU"

 Ini salah satu pertanyaan favorit Zakir Naik untuk menyerang Kekristenan, yang banyak dipakai juga oleh umat agama sebelah untuk melakukan hal yang sama: “Tunjukkan ayatnya di Alkitab, bahwa Yesus berkata: Akulah Tuhan, sembahlah Aku”. Pertanyaan yang sebenarnya mudah menjawabnya, karena tinggal cari di Alkitab namun amat disayangkan banyak orang Kristen gelagapan tidak bisa menjawab, padahal ayat yang mengatakan hal itu banyak. Antara lain: Perkataan  Yesus tatkala berargumentasi dengan orang-orang Yahudi:  “masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? ” (Yoh 10:36). Anak Allah berarti juga Allah. Ini menyangkut hakekat atau esensi, bukan jabatan. Kalo ada yang berkilah: anak anggota DPR belum tentu anggota DPR, itu menyangkut jabatan atau atribut bukan hakekat atau esensi. Tanyakan balik: anak macan, macan atau bukan? Berikutnya: Tuhan Yesu...

TUBUH KITA TIDAK AKAN BERAKHIR MENJADI DEBU/ABU

Melainkan kita akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan yang sama seperti tubuh yang dimiliki Tuhan Yesus. Alkitab bilang: “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,..” “..yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya  yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya” (Fil 3:21). Kapan itu kejadiannya? Saat Dia menyatakan diriNya: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yoh 3:2). Kapan Kristus menyatakan diriNya? Saat kedatanganNya kembali: Pada kedatanganNya yang pertama nanti, Tuhan Yesus tidak  sampai menjejakkan kakiNya di bumi. Tuhan datang hanya di awan-awan menjemput kita jemaatNya yang hidup, yang masih ti...

TUHAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA KESEMBUHANMU

 Kepada orang di tepi kolam Betesda yang menderita lumpuh selama 38 tahun dan kini sudah disembuhkan oleh Tuhan Yesus, Tuhan Yesus berpesan: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk" (Yoh 5:14). Perhatikan, sebelum menyembuhkan, Tuhan tidak menskrining si lumpuh berdasarkan kesucian hidup dulu baru disembuhkan:  “Apakah kamu masih suka selingkuh? Apakah kamu masih korupsi? Apakah masih rajin perpuluhan? Apakah kamu rajin menjalankan 10 perintah Allah?” TIDAK. Pertanyaan Tuhan Yesus hanya satu dan simpel: "Maukah engkau sembuh?" Lantaran dia sudah 38 tahun sakit dan tidak sembuh karena kalah bersaing menjadi juara pertama terjun ke kolam itu setelah airnya diaduk-aduk oleh malaikat. Jangan-jangan sudah pupus keinginannya untuk sembuh. Syukurlah walaupun jawabannya berupa komplain, dia masih berharap sembuh, terbukti dia masih mau menunggu hingga 38 tahun. Harapan adalah saudara kandung dari iman (Ibr 1:1). Ka...

DI MANA GERANGAN KOLAM BETESDA ITU SEKARANG?

Kolam Betesda di Yerusalem memang legend . Jika suatu saat air itu tiba-tiba bergolak karena diguncangkan oleh malaikat yang sewaktu-waktu turun, maka orang yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya, siapapun dia. Ini bukan konsep teologis, bukan analogi, bukan perumpamaan dan bukan kiasan. Ini adalah mujizat real  yang umum terjadi di kolam itu dan disaksikan oleh banyak orang. Makanya di serambinya yang ada lima, berkumpullah sejumlah besar orang sakit, orang buta, timpang dan lumpuh. Mereka berlomba menjadi orang pertama terjun ke kolam itu saat airnya berguncang dan sembuh, apapun juga penyakitnya, dan siapapun dia. Karena saat air itu bergolak, aliran-aliran airnya berubah menjadi aliran-aliran air hidup yang menghidupkan sel-sel mati di tubuh si sakit yang pertama kali terjun. Sel mati di mata orang buta dihidupkan, sehingga orang buta menjadi melihat. Sel mati di kaki orang timpang dan lumpuh dihidupkan, seh...

KITA TIDAK AKAN TINGGAL DI SURGA

Tapi kita akan tinggal di Kota Yerusalem Baru yang ada di bumi, bukan di sorga. Kota mulia itu memang berasal dari surga tapi lalu turun ke bumi yang baru dan langit yang baru. Bumi yang lama bersama dengan lautnya dan langit yang lama telah lenyap . Secara geografis lokasi bumi dan langit yang baru tetap sama dengan bumi dan langit yang lama namun materialnya beda. Demikian pula Kota Yerusalem Baru. Kota ini sungguh mulia. Saking mulianya, logam yang paling mulia di bumi yang lama pun di Kota ini hanya jadi aspal jalanan.   Batu yang paling mulia di bumi yang lama pun di sini hanya jadi pondasi tembok kota. Dan yang bisa tinggal di kota mulia itu hanya mereka yang memiliki tubuh kemuliaan, tubuh kebangkitan yang mulia, seperti tubuh kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus (1 Yoh 3:2). Karena Kota Yerusalem Baru adalah kota fisik, bukan kota rohani, kota spiritual ataupun kota imajiner. Juga bukan kota perumpamaan, kota kiasan atau alegoris. Sudah diukur pula secara fisik ole...
HUKUM “TABUR-TUAI” VS HUKUM “KASIH KARUNIA/ANUGERAH Secara sederhana dapat dikatakan hukum “Tabur Tuai” (TT) merupakan konsekuensi yang setimpal yang diterima oleh individu berdasarkan apa yang telah diperbuatnya. Jika seseorang berbuat baik kepada orang lain, sebagai ganjarannya ia akan memperoleh kebaikan pula, entah dari orang yang sama atau dari orang lain yang tidak ia kenal, atau mengalami keberuntungan. Demikian sebaliknya, jika ia berbuat jahat, maka ia akan menerima balasannya pula entah dari orang yang sama atau orang lain yang tidak ia kenal, atau mengalami kemalangan. Orang Kristen, yang percaya bahwa semesta raya ini adalah ciptaan Tuhan, mengimani Sang Penciptalah yang menciptakan mekanisme ini. Mekanisme itu menjadi cerminan salah satu  karakterNya yakni Allah yang Maha Adil dan Maha Kudus, selain Maha Kuasa dan Maha Kasih. Selaku Pribadi Yang Maha Adil, Tuhan terlebih dahulu memberitahu konsekuensi yang akan dialami oleh manusia jika mereka menabur kejahat...

BERBINCANG-BINCANG DENGAN ALLAH SEPERTI MUSA. BISA KAH?

Berbincang-bincang yang dimaksud di sini adalah terjalinnya komunikasi dua arah, atau dialog antara si pemberi pesan dan si penerima pesan. Orang mengirim pesan kepada Tuhan lalu ditangkap oleh Tuhan selaku penerima pesan. Lalu Tuhan mengirim pesan dan orang itu menangkap pesanNya, dst. Apakah bisa?   Sebelum menjawab ya atau tidak, marilah terlebih dahulu menelaah fenomena yang disebut “lahir baru”. Kapan orang “lahir baru”? Apa yang terjadi pada saat seseorang mengalami “kelahiran baru”? Atau apanya yang baru saat orang “lahir baru”?   Pada saat orang mengakui dengan mulut dan percaya sungguh-sungguh dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang sudah mati dan bangkit untuk menebus dirinya yang adalah orang berdosa (Roma 10:9), saat itulah dia “lahir baru”.   Begitu orang mengalami “lahir baru”, tidak ujug-ujug  karakter, kehendak, pikiran dan emosinya menjadi baru. Itu proses. Tapi ada yang baru seketika itu juga dalam fenomena tersebut. Apa itu? ...