Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

JAWABAN TUHAN ATAS DOA ANDA BISA “YA”, “TIDAK”, ATAU “TUNGGU”. BENARKAH?

Seorang sahabat mengatakan Tuhan tidak selalu mengabulkan doa kita.   Menurut dia, jawaban dari Tuhan atas doa kita bisa “ya”, artinya doa dikabulkan, bisa “tidak” alias doa tidak dikabulkan, bisa juga “tunggu”, maksudnya Tuhan bisa saja mengabulkan, bisa juga tidak, tapi Anda diminta sabar menunggu jawabanNya.   Wow betapa logis, wajar dan enak dinalar dengan pikiran manusia pernyataan sahabat saya itu sehingga mungkin banyak orang Kristen atau Anda juga mengangguk setuju. Pertanyaannya: apakah pernyataan sahabat saya itu in line dengan Firma nNya ?  Apakah Alkitab mengatakan bahwa jawaban doa dari Allah adalah “ya”, “tidak”, atau “tunggu”? Silakan b uka Alkitab Anda dan simak baik-baik.  Firman Tuhan mengatakan bahwa Yesus Kristus bukanlah “ya” dan “tidak” (apalagi “tunggu”), tetapi sebaliknya, di dalam Dia hanya ada “ya” (2 Kor 1:19). Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji-janji Allah (2 Kor 1:20a).  Sekali lagi, karena di dalam Kristus hanya ad...

SALAH KAPRAH HEALING

Sejatinya healing  berarti the process of making or becoming sound or healthy again _(Oxford Languages) alias kesembuhan dari sakit-penyakit. Yang secara Alkitabiah, pada praktiknya dilakukan secara supranatural, dengan kuasa Roh Kudus, seperti yang Tuhan perintahkan kepada Anda: ”sembuhkanlah orang sakit..” (Mat 10:8, Luk 10:9) oleh karena Anda sudah menerima Roh Kudus, yang berarti Anda sudah menerima kuasaNya (Kis 1:8). Anda tinggal “sedikit” belajar (Mat 28:20) bagaimana menggunakan kuasa RohNya untuk melaksanakan kehendakNya: sembuhkan orang sakit/ usir si jahat; Atau jika Anda masih belum bisa menyembuhkan orang sakit, itu bisa Anda lakukan itu secara non-supranatural, yang Tuhan ijinkan, melalui pengobatan Barat modern oleh tangan-tangan dokter yang penuh kasih dan obat-obatan; atau pengobatan ala Timur, herbal dan sejenisnya. Anda mengimani Tuhan juga bekerja melalui dokter dan obat-obatan, monggo. Yang jelas Anda menyadari arti “healing” yang sesungguhnya, yakni semb...

MENYANGKAL DIRI VS MENYANGKAL YESUS (2-SELESAI)

Menyangkal Yesus Bagaimana menyangkal Yesus? Simpel. Anda buka mulut di hadapan manusia, mengatakan bahwa Anda tidak pernah mengenal Dia, persis seperti yang Petrus pernah lakukan. Itu sudah cukup untuk melemparkan Anda ke dalam api yang menyala-nyala.  Karena Tuhan Yesus secara tegas mengatakan bahwa barangsiapa menyangkal Dia di depan manusia, Dia juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga (Mat 10:33;Luk 12:9). Menyangkal Yesus segampang itu kah? Yes. Segampang Anda membuka mulut dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda dan dengan itu Anda diselamatkan alias masuk sorga (Roma 10:9-10): “jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” Mengapa Anda sampai bisa MenyangkalNya? Baca FirmanNya di bawah ini yang terambil ...

MENYANGKAL DIRI VS MENYANGKAL YESUS (1)

Menyangkal Diri  adalah merendahkan diri sampai kedagingan seseorang itu mati (Roma 8:13). Pupus sudah egonya, sudah tidak bisa menyetir dia lagi. Karena ia telah mati, kini Sang Hidup (Yoh 14:6) itu mengambil alih sepenuhnya identitas, emosi, aspirasi dan tujuan hidupnya.   Karena sudah mati, dirinya kini sudah tidak ada lagi karena sudah digantikan oleh Dia (Gal 2:20) yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada (Kol 1:17).   Orang itu bukan lagi dia, yang sekarang ada tapi besok tiada, tapi menjadi dia yang selama-lamanya ada, karena dia kini bersama dengan Dia yang Ada selama-lamanya, Sang Alfa dan Omega (Wah 1:8).   Katakanlah dia seorang pejabat terpandang, tapi ia sangkali, karena kini ia menjadi pelayan manusia. Orang kenal dia sebagai artis kondang, tapi ia sangkali, karena kini ia menjadi hambaNya. Dia anak pengusaha terkemuka, tapi ia sangkali, karena kini ia menjadi anak Bapa di sorga.        Walau ia profesor yang tersohor...