Postingan

BAGAIMANA ANDA TAHU ANDA SELAMAT

Seorang Kristen tatkala ditanya: “How do you know you are saved?”, dengan yakinnya ia mengatakan: ”I just know that I know that I know that I know that I know I am saved”. Intinya dia mau mengatakan pokoknya dia yakin dirinya selamat. Karena dia sudah mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Well, Roh Kudus memang bisa berbicara dan meyakinkan dirinya telah selamat. Namun tentunya ada parameter yang jelas berdasarkan Firman,  karena Roh Kudus selaku Roh Kebenaran (Yoh 15:26) pasti akan selalu merujuk kepada Firman yang adalah Kebenaran (Yoh 17:17). Apa kata Firman? Firman memang mengatakan Anda diselamatkan karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus bukan karena perbuatan (Ef 2:8). Tapi iman itu harus ditunjukkan dengan perbuatan. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17). Maksudnya bukan berarti perbuatan juga menyelamatkan. Tidak. Perbuatan memang tidak menyelamatkan, hanya iman. Tapi perbuatan Anda mencerminkan iman Anda (Yak 2:18). Jadi apa ya...

ISTERI AYUB

Tidak ada tokoh perempuan di Alkitab yang lebih durhaka terhadap suaminya daripada isteri Ayub. Why? Diawali dari perilaku hidupnya yang tidak seturut dengan dengan suaminya yang : “..saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan” (Ay 1:1).Tahu dari mana? Saat Ayub yang sudah kehilangan segala-galanya: anak, pegawai, kambing, domba, unta, kuda keledai, dan dalam kondisi menyedihkan lantaran ditimpakan penyakit barah busuk di sekujur tubuhnya oleh iblis (Ay 2:7), bisa-bisanya isterinya mencemooh kehidupan suaminya yang saleh: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?” (Ay 2:9). Jika isterinya juga hidup saleh sama seperti Ayub, tidak mungkin ucapan itu keluar dari mulutnya. Karena itu berarti sama saja dengan mencemooh dirinya sendiri. Lho bisa saja isterinya tadinya saleh sekarang kapok? No. Kalimat berikut yang keluar dari mulutnya membuktikan bukan hanya dia tidak hidup saleh seperti Ayub melainkan juga tidak mengenal dan mengakui Allah yang disembah oleh...

KERAS

"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yoh 6:60) Banyak orang Kristen berpikir Tuhan Yesus adalah seorang yang sedemikian lembut hatiNya sehingga intonasi yang keluar dari mulutNya pun selalu selalu terdengar lembut dan merdu dan kata-kata yang diucapkannya selalu manis dan menyejukkan hati. Jika Anda juga berpikir demikian, Anda SALAH. Bahwa Tuhan Yesus adalah pribadi yang paling mengasihi Anda dan saya, itu betul. KasihNya dibuktikan melalui pengorbananNya sebagai manusia yang menderita dan taat sampai mati di Kalvari dan bangkit, demi keampunan dosa, kelepasan dari si jahat dan kesembuhan dari penyakit, Tapi kasihNya bukan diwujudkan ke dalam perkataan yang intonasinya yang selalu lembut atau pilihan kataNya yang selalu menyenangkan hati.  Mungkin nada suaraNya terdengar empuk saat Beliau merekrut murid-muridNya: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat 4:9), atau saat berkata: ”Marilah kepada-Ku, semua yang l...

TUHAN YANG MAHA BAIK VS TUHAN YANG MAHA BENAR, KUDUS, DAN ADIL

  Seorang Kristiani setelah saya tegur lantaran doyan main perempuan, dengan entengnya bilang: “Tenang, Tuhan Maha Baik kok”. Saya balas dengan mengatakan: Benar, tapi jangan lupa Tuhan juga Maha Benar, Maha Kudus dan Maha Adil. Tuhan memang Maha B aik, karena terbukti Tuhan memang telah mengirim AnakNya sendiri menjadi manusia, menderita, mati dan bangkit agar barangsiapa yang percaya kepadaNya dosanya ditebus sehingga ia tidak mati kekal tapi hidup kekal bersamaNya (Yoh 3:16). Tuhan juga “.. telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia,..” (2 Pet 1:3) termasuk menganugerahkan Roh KudusNya (Yoh 14:16), FirmanNya (2 Tim 3:16), dan Nama N ya yang penuh otoritas dan kuasa (Fil 2:10). Kurang baik apa lagi? Tapi selaku Pribadi Maha Benar, Beliau akan tetap melaksanakan FirmanNya yang adalah kebenaran (Yoh 17: 17). FirmanNya bilang apa? Ini: “..orang-orang sundal ( sexually immoral  KJV).. akan mendapat...

TERNYATA YESUS BUKAN "ORANG BAIK"

 Jika Yesus "orang baik", tentu Dia tidak bikin cemas kedua orangtuanya (Luk 2:49), tidak menjuluki rajaNya sendiri “serigala” (Luk 13:32), dan tidak bikin marah orang-orang sekampungNya sehingga mereka hampir membunuhNya (Luk 4:28). Tidak pula Ia bergaul dengan perempuan berdosa, orang Samaria dan pemungut cukai. Bukankah pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik? Dan tidak pula Ia “melanggar” Taurat dengan “bekerja” di hari Sabat (Mark 2:23-28). Jika Yesus "orang baik", tentu Dia akan menyambut kedatangan ibu dan saudara-saudaranya, bukan malah menunjuk ke arah murid-muridNya yang lain dan mengatakan ibu dan saudara-saudaraNya adalah mereka yang melakukan kehendak BapaNya di sorga (Mat 12:46-50). Bukankah Taurat memerintahkan hormatilah ayah dan ibumu?  Tidak pula Ia mengusir para pedagang hewan yang mencari nafkah di Bait Allah (Yoh 2:13-25). Jika Yesus "orang baik", tentu Ia akan memilih kata-kata yang lebih bijak terhadap kedua orang...

PERAN KNOWLEDGE DI DALAM IMAN

 “Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh “ (Mat 14:36, Mark 6:56). Perhatikan ayat itu, bagaimana kali ini Yesus  menyembuhkan orang sakit di Genesaret pasca Ia dan para muridNya melayari danau Galilea, dengan cara yang berbeda. Kini mereka tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan orang tatkala minta disembuhkan. Sebelumnya mereka berteriak: “Yesus, Tuhan, anak Daud, kasihanilah kami” (Mat 9:27; 15:22; 20:31; Mark 10:47; Luk 18:38;) atau minta Yesus datang dan atau meletakkan tanganNya (Mark 5:23;7:32). Yesus pun kadang harus menuntun si sakit dan menyembuhkannya dengan ludahNya (Mark 8:23), Kini mereka hanya minta diperbolehkan menjamah jubahNya saja. Yesus bisa lebih santai, tinggal berdiri atau duduk manis dan membiarkan mereka satu per satu menjamah jubahNya. Tidak perlu lagi mereka minta ijin atau begging  minta sembuh. Yesus pun tidak berkata-kata sedikitpun. Eksekusi ...

RASUL PAULUS ITU MISKIN. BENARKAH?

Ada yang bilang bahwa keberhasilan dalam pelayanan itu tidak selalu identik dengan kekayaan. Buktinya? Rasul Paulus itu sukses dalam pekerjaan pekabaran injilnya, tetapi hidupnya miskin. What?! Bahwasanya tolok ukur keberhasilan seseorang di dalam pelayanan bukanlah kekayaan, uang atau harta benda, itu benar. Namun mengambil kesimpulan bahwa Rasul Paulus itu miskin, tunggu dulu! Benarkah Paulus miskin? Tahu dari mana? Oo mungkin dari ayat ini. Paulus mengatakan dirinya: “sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu” (2 Kor 6:10b). Kata-kata di dalam ayat tersebut membuktikan bahwa Paulus miskin: “..sebagai orang miskin”,  apalagi dia bilang dirinya: “sebagai orang tak bermilik,..”. Hmm, namun pertanyaan nya,   kalo ia miskin, bagaimana dia bisa “memperkaya banyak orang”? Kalo ia “orang tak bermilik” bagaimana dia bisa “memiliki segala sesuatu”? Anda bilang kata miskin dalam “..sebagai orang mi...