“TUHAN TAMBAHKANLAH IMAN KAMI!”

Apa jawab Yesus? Apakah Tuhan bilang: ”bukalah tanganmu lebar-lebar dan terimalah top up iman dari sorga”,  begitu? NEVER! So, apa jawab Tuhan terhadap permintaan para rasulNya?

“Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu” (Luk 17:6).

 Apa maksudnya?

 Pertama-tama, pahami dulu bahwa iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1).

Selanjutnya sadarilah bahwa memang benar iman memang berasal dari Tuhan (Ef 2:8), akan tetapi tanggung jawab terhadap iman itu bukan terletak pada Tuhan melainkan pada Anda.

 Apakah iman Anda bertambah besar (Mat 8:10) atau bertambah kuat atau malahan melemah dan akhirnya gugur (Luk 22:30) itu sepenuhnya tanggung jawab Anda, bukan Tuhan.

 Tadi saya katakan iman berasal dari Tuhan. Kalo teknis pemberiannya bukan meluncur dari sorga lalu menembus awan-awan dan akhirnya menghujam ke tubuh Anda, lalu bagaimana?

 Ingat Alkitab mengatakan: “..iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus” (Roma 10:17). Tuhan memberi Anda iman melalui FirmanNya. Saat Anda mendengar Firman, entah dari pendeta, orangtua, sahabat rohani, atau membaca langsung dari sumbernya (Alkitab),

 saat itulah Tuhan memberi Anda kesempatan untuk mempercayainya. Kalo Anda memanfaatkan kesempatan itu, di situlah iman timbul. Karena iman dalam konteks Kristiani adalah iman terhadap FirmanNya, bukan mengimani gagasan, nasehat, doktrin, hikmat, perintah manusia dan lain-lain.

 Jadi Anda bisa mempercayainya, lalu memperkatakannya dengan mulut Anda, memikirkannya dan mengimajinasikannya dalam benak Anda seolah-olah Firman itu sudah terwujud, dan melakukannya melalui tangan dan kaki Anda, dengan gigih dan konsisten sampai FirmanNya benar-benar terwujud.

 Saat itulah iman Anda yang awalnya hanya timbul, makin lama makin tumbuh bertambah besar dan kuat.

 Jadi ada proses mulai dari mendengar, lalu memperkatakan, kemudian mempercayai lewat pikiran dan imajinasi, kemudian puncaknya, melakukan. Jika “prosedur” ini dilalui, wajar iman (yang mulanya) hanya sebesar biji sesawi akan jadi besar. Alhasil cepat atau lambat Firman yang Anda imani tersebut akan terwujud.

 Karena iman Anda terhadap FirmanNya akan bertambah kuat tatkala Anda melakukannya, itu sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mempercayai (mengimani) FirmanNya. Yakobus mengatakan iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17).

So, bagaimana menjelaskan perkataan Yesus: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu” adalah “tips” dari Tuhan untuk menambah iman?

 "Tips” dari Tuhan tersebut, sejatinya merupakan perintah kepada Anda untuk melaksanakan apa yang selama ini Anda baca, Anda dengar, Anda amini tetapi belum Anda lakukan. Anda mengaku sudah mengimaninya tapi selama itu belum Anda lakukan, bagaimana bisa disebut iman?

 Tuhan Yesus bilang mereka yang hanya mendengar perkataanNya tapi tidak melakukannya, "rumah"nya akan roboh tatkala “banjir” persekusi, penganiayaan dan krisis ekonomi melanda orang itu (Mat 7:27).

 Ok, mari kita analisis perkataan Tuhan Yesus. Beliau berfirman: ”kamu dapat berkata..”

 Tatkala Anda membaca Firman, tetapi selama Anda belum memperkatakannya di mulut Anda, alias hanya di dalam hati saja, bagaimana bisa dibilang iman? Jadi iman diawali dengan memperkatakan. Firman mengatakan:

 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata (2 Kor 4:13). “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini,..” (Yos 1:8a),  “..dan membicarakannya apabila engkau..” (Ul 6:7).

 Memperkatakan FirmanNya lho, bukan yang lain.

Jika Anda lebih sering memperkatakan “firman” dari paramedis, para pakar, pemerintah, tokoh rohani, filsuf, motivator, daripada membicarakan Firman Tuhan, terkait masalah yang sedang Anda hadapi, berarti Anda lebih mengimani perkataan manusia, ketimbang FirmanNya.

 Jika Anda memperkatakan FirmanNya lebih dominan daripada memperkatakan perkataan manusia, yang konon tinggi ilmunya, pengaruh politiknya, jabatannya, dsb, terkait masalah Anda, itu tandanya Anda mengimani FirmanNya. Perkataan manusia Anda anggap hanya sebatas informasi saja.

 Kemudian Beliau berkata: “..kepada pohon ara ini..” Artinya audience FirmanNya tidak terbatas hanya kepada manusia saja, tetapi kepada apapun. Tuhan Yesus juga berbicara kepada angin taufan, ikan di danau, sakit penyakit, roh jahat, roti dan ikan, kubur Lazarus, dan semuanya taat kepadaNya.

 Beliau berkata dan semua taat. Apa artinya? Artinya perkataan Tuhan adalah perintah dan segala sesuatu di semesta raya ini entah manusia atau bukan, entah benda hidup atau mati, harus tunduk pada perintahNya. Dan Tuhan memerintahkan Anda melakukan hal yang sama.

 Anda memperkatakan FirmanNya terhadap sakit penyakit, artinya perintahkan sakit penyakit/iblis keluar berdasarkan FirmanNya, ketimbang membicarakan “firman” dari paramedis, ahli farmasi, kemenkes, tiktoker kesehatan, WHO dll, maka sakit penyakit/iblis itu tunduk kepada Anda di dalam NamaNya.

 Anda memperkatakan FirmanNya terhadap problem ekonomi yang Anda hadapi artinya memerintahkan situasi keuangan Anda berbalik positif ketimbang mendengungkan “firman” dari pengamat ekonomi, kemenkeu, petuah pengusaha top, dll, maka situasi ekonomi Anda akan tunduk pada perintah Anda dalam namaNya.

 WHY?

Karena iman yang besar adalah menyadari otoritas yang ada pada dirinya dan menjalankannya dengan perintah (Mat 8:9-11).

Kesadaran itulah yang ada pada perwira Romawi, bahwasanya cara kerja otoritas Yesus terhadap semesta raya, sama persis dengan hirarki kemiliteran Romawi. Dan itu juga sama dengan cara kerja hirarki di dalam kantor Anda. Anda perintahkan bawahan Anda sesuai jobdesc, tentu dia taat.  

Padahal perwira Romawi itu orang kafir. Tapi Tuhan puji imannya besar, karena belum pernah Tuhan dapati yang sebesar itu imannya di antara orang Israel. Anda juga bukan Israel. Tapi Anda memiliki apa yang orang Yahudi dan perwira Romawi itu tidak punya. Apa itu? Roh Kudus.

Roh Kudus bukan hanya meterai keselamatan Anda (Ef 1:13; 4:30), tetapi selaku roh yang lebih besar daripada roh apapun di dunia (1 Yoh 4:4), Beliau membangkitkan kekuatan bagi Anda (2 Tim 1:7). Roh Kudus memampukan Anda menginjak-injak iblis dan sakit penyakit (Luk 10:19).

Roh Kudus memampukan Anda melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan (Yoh 14:12). Akan tetapi Roh Kebenaran itu hanya akan bekerja jika Anda menyadari otoritas Anda miliki dan menjalankannya dengan perintah, berdasarkan Firman, yang adalah Kebenaran (Yoh 17:17).

Alias Anda beriman.  Roh iblis dan sakit penyakit harus taat kepada perintah Anda di dalam namaNya, karena roh-roh itu lebih kecil daripada Roh Kudus, yang Anda di hati Anda, yang lebih besar daripada segala roh di dunia ini (1 Yoh 4:4).

Jadi jika Anda memerintahkan segala sesuatu dalam nama Yesus, itu adalah iman yang besar, karena Anda menyadari otoritas Anda di dalam nama Yesus, yang adalah Nama di atas segala nama. Segala yang di sorga, di bumi dan di neraka semua harus tunduk kepada Nama itu (Ef 2;10).

Setelah Anda perintahkan, jangan lupa menggunakan imajinasi Anda seolah-olah FirmanNya sudah terwujud, karena Tuhan perintahkan: “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, ..” (Mark 11:24).

Dan jaga jangan sampai mulut Anda keceplosan memperkatakan kebimbangan dan keraguan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang,
.. kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! ..” (Mat 21:21);

Melainkan Anda yakin teguh, secara gigih dan konsisten dengan emosi Anda yang gembira, semangat dan bersyukur. Btw bersyukur atas apa? Bersyukur karena bukankah FirmanNya “sudah terwujud”? .

Maka Tuhan bilang: ”..maka hal itu akan diberikan kepadamu” (Mark 11:24);  “..hal itu akan terjadi” (Mat 21:21). Frasa terakhir dari “tips” Tuhan Yesus: “dan ia akan taat kepadamu” (Luk 17:6).

Btw iman adalah ketrampilan rohani. Jika baru sekali melakukan dan belum tampak tanda keberhasilan, jangan kecil hati dan berhenti. Bukankah Anda dulu tetap semangat dan tidak menyerah walau harus jatuh bangun dan nabrak pagar waktu pertama kali belajar naik sepeda?

Semakin sering Anda “berlatih”, Anda akan semakin mahir. Roh Kudus akan mengajari Anda (Yoh 14:26)

Selamat meng-exercise iman yang besar.

GBU.








 

 

 

 

 




 

 

 

 

 

 

 

 

 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

- TUHAN BERDAULAT UNTUK MENYEMBUHKAN ATAU TIDAK MENYEMBUHKAN ANDA. BENARKAH?

TERBIASA MENGALAHKAN SINGA

”DENGAN BILUR-BILURNYA KAMU SUDAH SEMBUH.” SEMBUH DARI APAKAH YANG DIMAKSUD? BACA COMMENTARY!