LET YOUR T-SHIRT PREACH: GOSPEL ON FABRIC
Mengabarkan injil adalah perintah: “beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mark 16:15). Sebagai hamba Yesus Kristus, tentu Anda harus taat pada perintahNya, bukan? Problemnya, menginjili orang itu “susah-susah gampang”.
Anda yang rindu membagikan Yesus kepada orang lain bisa batal bicara lantaran pikiran keburu berkecamuk tidak karuan, padahal orang lain itu hanya kawan, saudara, rekan kantor, asisten rumah tangga, satpam di kantor, rekan bisnis, artinya yang sudah Anda kenal alias bukan orang asing.
Tapi kenapa kok “susah”? Biasanya, yang sulit itu memulainya. Anda tentu tidak ingin “ujug-ujug” cerita siapa Yesus, mengapa mereka harus percaya Yesus, kalo tidak percaya Yesus konsekuensinya bagaimana dan lain sebagainya, bukan?
Akan lebih baik jika interaksi antara Anda dan lawan bicara kelihatan wajar
natural dan tidak terkesan penginjilan, yang bisa ditafsirkan sebagai “kristenisasi”
melainkan sebagai individu yang mencoba menjawab pertanyaan tentang Yesus yang selama
ini hanya mereka dengar dari sisi agama mereka.
Berarti kuncinya adalah timbulkan keingintahuan lawan bicara, sehingga posisi
Anda menjawab pertanyaan atau menjelaskan, bukan “sedang menginjili” mereka.
Ini lebih mudah ketimbang Anda harus mencari-cari cara mengarahkan topik pembicaraan
ke tema Kristus.
Untuk itu diperlukan alat bantu yang dapat memancing pertanyaan mereka. Salah satunya adalah kaos yang bertema Kristiani. Untuk itu saya mendesain sejumlah kaos Kristiani, yang salah satunya berjudul “The Way, The True, The Life”.
Judul itu menyuratkan secara tegas posisi Tuhan Yesus sebagai “Jalan dan kebenaran dan hidup” di mana tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa jika tidak melalui Dia (Yoh 14:6). Tatkala mereka tertarik dan bertanya apa maksudnya, Anda sudah harus siap menjelaskannya.
Anda terangkan bahwasanya Yesus adalah satu-satunya jalan yang ditetapkan Allah menuju kepada Bapa. Karena Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Allah menentukan Yesus mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia. Hanya itu satu-satunya jalan, tidak ada jalan yang lain.
_Statement “The Way, The True, The Life”_ tersebut lalu Anda hubungkan
ke kepercayaan agama seberang yang hingga kini umatnya masih memohon Tuhan menunjukkan
jalan ke sorga: “Tunjukanlah kami jalan yang lurus” yang mereka ucapkan dalam ritual
doa harian.
Anda bisa jelaskan bahwa “jalan yang lurus” tersebut bagi orang Kristen sudah
jelas, yakni Yesus, karena Yesus dengan sangat tegas menyatakannya: ”Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa jika
tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).
Sampai di sini jangan Anda mengira lawan bicara Anda langsung percaya, menerima
Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lalu besok minta dibaptis. Tidak. Dia
sudah mau mendengarkan Anda saja itu pun sudah amat bagus. Jangan salah, bukannya
hal itu tidak mungkin.
Mungkin saja jika Tuhan menghendaki. Tetapi adalah lebih baik Anda percaya pada proses: manusia diselamatkan karena iman (Ef 2;8). Dan iman itu datang dari pendengaran akan Firman Kristus (Roma 10:17). Nah lantaran dia baru saja mendengar Firman, jangan paksa imannya langsung tumbuh dan siap dituai.
Seperti benih, biarkan Firman itu tumbuh alami. Itu kerja Roh Kudus untuk
meyakinkannya, bukan tugas Anda. Tugas Anda “hanya” menabur”. Biarlah Roh Kebenaran
yang penuh kuasa itu bekerja menyetel suara Anda berulang-ulang di dalam
benaknya lalu turun ke hatinya.
Hingga pada saatnya, jika telah menguning, dia siap “dituai”. Oleh siapa?
Entahlah, bisa jadi oleh orang lain atau oleh Anda sendiri. Tuhan bilang “penabur
dan penuai sama-sama bersukacita” (Yoh 4:36).
Ibarat pemain bola, Anda bisa menggiring bola sendiri melewati satu persatu hadangan pemain lawan, hingga Anda tinggal berhadapan dengan kiper lawan dan mencetak gol. Atau Anda bisa mengopernya ke kawan yang berdiri bebas lalu dia menyontek bola ke gawang lawan, dan gol!
Yang mencetak gol memang bukan Anda, tapi Anda berkontribusi penting sehingga tim Anda menang. Anda dan semua kawan setim bersorak gembira karena tim Anda menang.
Selamat menginjili.
Komentar
Posting Komentar