ITULAH SEBABNYA IBLIS JUGA MENGAJARKAN KEBAIKAN

Bukan karena iblis itu baik. Tapi iblis tahu, banyak manusia menyangka hanya dengan berbuat baik mereka bisa memperoleh keselamatan setelah meninggal. Untuk itu iblis memfasilitasi mereka dengan menghadirkan bermacam-macam agama, yang  semuanya mengajarkan kebaikan.

Jangan salah. Bukan berarti ajaran berbuat baik dari agama-agama tersebut tidak baik. Bukan. Ajaran agama-agama tersebut banyak yang baik menurut hikmat dan pandangan manusia.

Jika bukan karena sifat iblis baik, apa tujuannya iblis menghadirkan agama-agama tersebut? Untuk mengalihkan perhatian manusia. Agar hanya dengan berbuat baik, mereka sudah merasa layak untuk masuk ke dalam sorga. Dan akhirnya mereka berfokus di situ.

Tak heran manusia berlomba-lomba berbuat kebaikan. Dan untuk itu iblis sudah mengenyangkan mereka dengan berbagai ajaran kebaikan dari agama-agama tersebut. Sehingga mereka berhenti di titik itu dan tidak berusaha cari tahu apakah tindakan mereka sudah benar di hadapan Tuhan.

Mereka tidak penasaran apakah ini benar-benar menjamin mereka akan diterima Tuhan kelak setelah meninggal?  Tuhan yang benar itu Tuhan yang mana? Menurut Tuhan yang benar, apa yang mereka harus lakukan untuk menghantarkan mereka ke rumahNya?

Jadi mereka tidak lapar dan haus akan kebenaran, tapi sudah cukup puas dengan kebaikan. Padahal Tuhan bilang: ”berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan” (Mat 5:6).

Karena hanya dengan lapar dan haus akan kebenaran, mereka akan diarahkan untuk bertemu dengan Sang Kebenaran itu sendiri.  Siapa Sang Kebenaran itu? “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tak seorangpun datang kepada Bapa jika tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).

Perhatikan, Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan: ”Akulah jalan dan kebaikan..” melainkan “ jalan dan kebenaran..”. Manusia harus mengenal kebenaran dulu, baru bisa melakukan apa yang baik di mata Tuhan.

Mereka tidak tahu, bahwa sejak manusia pertama berdosa, semua umat manusia jatuh dalam dosa dan upah dosa adalah maut. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka dari maut. Perbuatan baik tidak menyelamatkan, karena segala kesalehan mereka laksana kain kotor di hadapanNya (Yes 64:6).

Dan hanya oleh darah Anak Domba Allah, Sang Kebenaran itu, melalui pengorbananNya di Kalvari, mereka dibenarkan, disucikan dan dikuduskan oleh darahNya (1 Kor 6:11). Tidak ada jalan lain. Apa buktinya perbuatan baik tidak menyelamatkan?

Perhatikan kisah Kornelius, perwira pasukan Italia itu. Kurang baik apa lagi Kornelius ? Ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah bahkan seluruh doanya dan sedekahnya telah naik ke hadirat Allah (Kis 10:2,5).

Tetapi Bapa sorgawi yang sayang kepadanya tidak akan membiarkan Kornelius yang baik hati ini binasa kekal di neraka lantaran tidak mengenal AnakNya (Yoh 17:3). Karena tanpa melalui penebusan Yesus Kristus, segala kebaikannya tidak akan mampu menghantarkan dia ke Firdaus.

Lantaran Allah sudah menetapkan bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh3:16),

dengan demikian “..keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kis 4:12).  

Jika Kornelius sampai matinya belum percaya kepada Yesus? “..barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (3:18). Jadi Allah harus mengupayakan Kornelius menerima Injil agar diselamatkan. Ini bahaya.

Maka dirancanglah olehNya pertemuan Kornelius dengan Petrus. DisuruhNyalah malaikat menjumpai Kornelius, memberitahu bahwa dia harus menyuruh anak buahnya menjemput seseorang bernama Simon yang disebut Petrus di Yope.

Petrus pun sudah diberi tahu oleh Roh Kudus bahwa ada utusan Kornelius mencari dirinya. Segera Petrus menuju Kaisarea ke rumah Kornelius. Di sana dia langsung memberitakan injil: ”..barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Kis 10:43).

Begitu mendengar pemberitaan Injil, Kornelius dan keluarganya pun percaya kepada Tuhan Yesus, menerima Roh Kudus dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Dengan demikian, dan hanya dengan cara itu seperti yang dikehendaki Allah, Kornelius menerima keselamatan kekal.

Camkan: Jika Kornelius  bisa selamat hanya dengan perbuatan baik, _ngapain_ Tuhan harus repot-repot mempertemukan Kornelius dengan Petrus untuk menerima injil? Mendingan Petrus anteng-anteng  saja di rumah, ga usah pergi ke mana-mana. Kan Kornelius udah pasti nanti masuk surga.

Btw agama-agama manusia tersebut memang bersifat antikristus alias menyangkal Bapa maupun Anak (1 Yoh 2:22), menolak Yesus Kristus datang sebagai manusia (2 Yoh 1:7), tidak mengakui Yesus satu-satunya jalan keselamatan.

Bahkan ada agama yang menyangkali Yesus disalib. Bukan Yesus yang disalib tapi orang yang diserupakan, katanya. Dengan demikian agama tersebut bukan hanya menyangkal Yesus adalah Tuhan, tapi juga meyangkal karya penebusanNya yang sudah terjadi di Kalvari.

Namun hal itu _make sense_ karena agama-agama tersebut memang tidak berasal dari Allah (1 Yoh 4:3) dan tidak membawa manusia kepada Allah. Firman Tuhan mengatakan ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut” (Ams 14:12; 16:25).  

Namun amat disayangkan paham sesat “tanpa Kristus orang tetap bisa selamat” juga merasuk ke sebagian gereja, baik yang diam-diam maupun yang terang-terangan.Yang diam-diam bisa dideteksi dari aktivitas jemaatnya. Apakah gereja tersebut menyuruh umatnya memberitakan injil atau tidak.

Jika gereja tidak melatih umatnya untuk melaksanakan perintahNya: “..pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:19-20) dan sebaliknya

gereja tersebut malah lebih asik dengan dirinya sendiri, artinya seluruh kegiatannya tidak bertujuan untuk mendukung perintah Tuhan tersebut, bisa dipastikan gereja tersebut juga menganut paham kesesatan bahwa tanpa Kristus, asal orang itu baik perbuatannya, orang itu juga bisa selamat.

Yang terang-terangan mempromosikan ajaran sesat ini salah satunya adalah bidat yang disebut “Kristen Progresif” yang lagi viral, yang menyatakan dengan lantang bahwa tanpa Kristus pun, asal orang berbuat baik, berhak masuk surga. Anda sudah tahu ini bidat, jadi tidak perlu dijelaskan lagi.

Btw mengapa sampai ada gereja yang tidak mau memberitakan Injil? Entahlah, yang jelas dengan demikian iblis sudah berhasil menanamkan paham kesesatan itu sedemikian rupa sehingga doktrin itu sudah menjadi bagian dari ajaran gereja tersebut.

Dan untuk mendukung paham tersebut diciptakanlah doktrin atau pengajaran yang menafikkan pekabaran injil dengan berbagai alasan, antara lain: Injil tidak relevan lagi di masa kini.  

Atau gereja tersebut tidak mau ambil risiko alias tidak mau kena masalah dengan umat agama lain sehingga perintah Tuhan Yesus itu sebaiknya diabaikan saja, daripada kena masalah.

Tuhan Yesus bilang “..di dalam dunia kamu menderita penganiayaan..”(Yoh 16:33), tetapi itu hanya terjadi jika gereja menjalankan perintahNya.  Selama gereja menganggap sepi perintahNya, gereja akan aman, damai dan sentosa dan dicintai oleh dunia.

Iblis tidak keberatan Anda menjadi orang baik. Karena perbuatan baik toh tidak membawa kepada keselamatan. Dan untuk itu iblis sudah menyediakan wahananya melalui agama-agama tersebut atau filsafat atau hikmat-hikmat duniawi lainnya.

Tapi Iblis mulai berreaksi tatkala Anda bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan. Dan iblis mulai meradang saat Anda memberitakan injil. Karena gara-gara Anda, ada orang yang awalnya adalah miliknya, direbut dari dirinya dan kini menjadi milik Kristus.

Dan untuk itu iblis akan melakukan segala cara baik dari dalam gereja maupun terutama dari luar gereja untuk mencegah tindakan Anda melaksanakan kehendakNya. Dari dalam Anda akan dituduh melawan tradisi gereja, bukan melawan FirmanNya, karena Anda justru patuh pada FirmanNya.

Tindakan Anda dianggap membahayakan gereja yang bisa ditutup gara-gara pekabaran injil Anda. Dari luar Anda akan mengalami diskriminasi, fitnah, intimidasi, persekusi, bahkan kehilangan nyawa. Itulah salib yang Anda harus pikul.

Dan OMG, tanpa salib itu, Anda tidak layak di hadapanNya: ”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:38).

GBU. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

- TUHAN BERDAULAT UNTUK MENYEMBUHKAN ATAU TIDAK MENYEMBUHKAN ANDA. BENARKAH?

TERBIASA MENGALAHKAN SINGA

”DENGAN BILUR-BILURNYA KAMU SUDAH SEMBUH.” SEMBUH DARI APAKAH YANG DIMAKSUD? BACA COMMENTARY!