IBLIS JUGA MENGAJARKAN KEBAIKAN

What!? Yes, kenapa heran? Karena orang masuk surga bukan karena perbuatan baik. Orang masuk neraka juga bukan karena berbuat jahat. Lalu karena apa?

Orang masuk ke dalam kerajaanNya karena menerima anugerah pengampunanNya melalui penebusan darah Anak Domba di Kalvari, sedangkan orang mati kekal di dalam api yang menyala-nya karena menolakNya.

So, sampai di sini Anda sudah bisa menebak kenapa iblis juga mengajarkan kebaikan? Yes, betul jawaban Anda. Untuk mengecoh manusia agar mereka sudah merasa puas dengan perbuatan baik mereka sendiri sehingga mereka tidak lagi mencari kebenaran dan akhirnya mereka binasa.

Tuhan Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Mat 5:6). Tetapi manusia sudah merasa kenyang dengan kebaikannya sendiri, jadi mereka tidak mau mencari kebenaran.

Apa itu kebenaran?

Tuhan Yesus bilang: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tak seorangpun datang kepada Bapa jika tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). Jadi Yesuslah Sang Kebenaran itu. Dialah yang harus mereka cari. Karena hanya Yesuslah yang dapat memberi Anda akses kepada Bapa, melalui darahNya. Kebenaranlah yang harus mereka cari, bukan kebaikan. 

Mereka yang menjadi murtadin dan akhirnya bertemu dengan Sang Kebenaran adalah mereka yang gigih mencari kebenaran, karena tidak puas dan tidak yakin bahwa kebaikan mereka berdasarkan ritual, peraturan dan tradisi agama mereka mampu menyelamatkan mereka. 

Apa itu kebenaran?

Tuhan Yesus bilang: ”Firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh 17:17). Tetapi manusia tidak mencari FirmanNya yang tertuang di Alkitab tapi mencari firman manusia, sehingga akhirnya tidak berjumpa dengan Sang Kebenaran itu.

Makanya Tuhan Yesus tidak pernah bilang: Akulah jalan dan kebaikan dan hidup, barangsiapa berbuat baik auto datang kepada Bapa, tanpa harus melalui Aku. Tidak.

Karena hanya ”..Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2 Tim 3:16).

Tapi iblis berkata: kamu sudah jadi orang soleh, dunia mengakui kamu secara moral orang yang baik, kamu sudah tekun beribadah menurut agamamu, kamu sudah layak masuk surga. Alhasil mereka termakan tipu muslihat iblis.

Karena tentang iblis Tuhan Yesus bilang: ”Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:44)

Untuk membunuh manusia, iblis menyebarkan dusta bahwa melalui kesalehannya orang bisa masuk surga. Sedangkan Alkitab mengatakan semua manusia berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Apapun kesalehan yang diperbuatnya adalah seperti kain kotor (Yes 64:6).

Jangan salah, bukan berarti tidak perlu menjadi orang saleh. Tuhan bilang hendaklah kamu kudus (Im 11:44; 1 Pet 1:15-16). Tuhan Yesus bilang: " Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" (Mat 5:8). 

Tetapi hidup kudus tanpa mengenal Kebenaran segala amal ibadahnya sia-sia. Karena kebaikan itu adalah buah hanya setelah manusia terkoneksi langsung dengan Sang Kebenaran (Yoh 15:4-5).

Tapi untuk bisa terkoneksi dengan Sang Pokok Anggur yang Benar itu orang harus mengenalNya terlebih dahulu.  Karena hidup kekal sejatinya bukanlah religion melainkan relasi pribadi dengan Sang Bapa dan AnakNya (Yoh 17:3).

Inilah yang iblis berupaya hindari: jangan sampai mereka mendengar berita Injil tapi cukup puas dengan kebaikan yang diajarkan oleh agama-agama manusia. Hiduplah saleh berdasarkan agamamu sendiri dan tolaklah Injil, karena Injil bertentangan dengan agamamu, kata iblis.

Padahal Tuhan bilang “..Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16). Hanya melalui Injil lah orang bisa diselamatkan, baik orang Yahudi maupun orang non-Yahudi.

Alhasil mereka binasa karena ketidaktahuan mereka,  mereka binasa di dalam “kesalehan” mereka tanpa mereka sadari. Kitab Amsal mengatakan: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut” (Ams 14:12; 16:25).

Inilah yang iblis takutkan, jangan sampai mereka mencari kebenaran dari Alkitab, tapi cukup puas dengan standar moral berdasarkan hikmat manusia dari filsafat, ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu kejiwaan, budi pekerti, motivasi dan sejenisnya. Alhasil mereka binasa karena kesombongan mereka.

Karena jika kehendak Bapa dan Tuhan Yesus adalah “..supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Pet 3:9) “..dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh 6:39),

Kehendak iblis adalah sebaliknya yakni: supaya jangan ada yang berbalik dan bertobat, melainkan supaya semua orang binasa”; dan “..dari semua yang telah diberikan-Nya, semuanya hilang dan tidak ada yang dibangkitkan pada akhir zaman”.

Dan iblis –sadar waktunya sudah dekat—berusaha mewujudkan kehendaknya dengan cara apapun juga, termasuk dengan mengajarkan “kebaikan”.

Anda ingin turut mewujudkan kehendak Bapa/Tuhan Yesus atau kehendak iblis? Jika yang pertama, Anda diperintahkan “hanya” bercerita bagaimana Anda sudah diselamatkan oleh Sang Kebenaran. Cerita lho bukan kotbah. Nanti biar RohNya yang bekerja.

Jika yang kedua, Anda tidak perlu ngomong apa-apa kepada mereka tentang Tuhan Yesus, cukup bergaul akrab saja, toh mereka orang baik, karena menurut Anda (berdasarkan info sebagian pendeta) mereka juga bisa masuk surga walau mereka tidak mengenalNya. Bisa jadi Tuhan Yesus sedang bergurau sewaktu Beliau bilang: “..tak seorang pun datang kepada Bapa jika tidak melalui Aku..”

GBU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

- TUHAN BERDAULAT UNTUK MENYEMBUHKAN ATAU TIDAK MENYEMBUHKAN ANDA. BENARKAH?

TERBIASA MENGALAHKAN SINGA

”DENGAN BILUR-BILURNYA KAMU SUDAH SEMBUH.” SEMBUH DARI APAKAH YANG DIMAKSUD? BACA COMMENTARY!