TELADAN “BURUK” PEREMPUAN KANAAN (1)

 Silakan Anda baca Matius 15:21-28 dan Markus 7:24-30, dan perhatikan perilaku perempuan Kanaan/Siro-Fenesia di daerah Tirus yang datang pada Yesus minta kesembuhan bagi anaknya yang dirasuk setan.

 Dia mendatangi Tuhan yang memang sengaja menyingkir ke daerah itu dan tidak mau ada orang yang mengetahui Dia ada di sana. Mungkin perempuan itu ga ngeh kalo Yesus memang sedang menyingkir.

 Tapi mbok ya datang dengan sopan. Jangan mengikuti Yesus sambil berteriak-teriak. Dia memang bangsa asing, mungkin tidak terlalu akrab dengan budaya Yahudi. Tapi bukankah sebagai bangsa timur kalo bertamu di rumah siapapun harus tahu tatakrama?

Beda sekali dengan umumnya orang Yahudi yang memohon kesembuhan kepadaNya dengan sopan dan bahkan menyembahNya. Beda sekali dengan orang-orang di gereja Anda yang sopan dan halus tutur katanya ketika memohon kepada Tuhan Yesus.

Sadarkah perempuan itu bahwa Yesus adalah Rabi terhormat? Yesus selaku Tuhan tentu paham akan kebutuhannya, dan Yesus pun sudah mendengar seruannya:

"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Kalo Yesus diam saja, artinya apa? Artinya bahwa Yesus tidak berkenan akan permohonannya. Tapi kayaknya perempuan ini tidak sadar.

Beda sekali dengan jemaat di gereja Anda yang mampu membaca body language seseorang, perempuan ini tidak peka dan terus berteriak-teriak bikin suasana jadi ga nyaman, sehingga murid-murid Tuhan pun komplain: ”Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

Tuhan Yesus memang tidak menuruti keinginan para muridNya, tapi merespon perempuan itu dengan memberi alasan mengapa Dia diam: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Sampai di sini mestinya dia sudah ngerti dong kenapa Yesus diam saja. Hei perempuan, kamu tuh bangsa asing, bukan tanggung jawab Tuhan untuk menyembuhkan anakmu. Mungkin itu garapan rasul-rasulNya nanti setelah kebangkitanNya.

Nah kalo dia perempuan yang ngerti etika, harusnya dia pulang. Jawaban dari Tuhan sudah cukup sopan dan to the point walau itu jawaban tidak diharapkannya. Tapi dasar perempuan bebal, eh dia tetap kekeuh dan kali ini dengan cara yang berbeda. Apa yang dilakukannya?

Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Berteriak-teriak tidak mempan, kali ini dia ganti metode, sekarang pakai penyembahan, gak ada malu-malunya.

Menyadari jawaban yang diberikanNya masih belum bisa membuat perempuan itu pergi, Yesus sekarang memberinya jawaban yang game changer:"Biarlah anak-anak kenyang dahulu, tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Nah lo Tuhan bilang apa? Hai perempuan, our daily bread  itu untuk anak-anak Israel dulu, kamu itu anjing. Bagian anjing itu nanti, bukan sekarang. Walau istilah “anjing” itu umum untuk menyebut bangsa-bangsa non Yahudi tapi jawaban Yesus kali ini cukup menohok dan bisa bikin sakit hati.

Semoga dengan jawaban Yesus itu, perempuan Kanaan ini jadi tahu diri dan pulang. Pulangkah ia? Itu kalo jemaat di gereja Anda, yang santun dan paham adab. Perempuan ini sudah super bebal.

Kali ini dia bukan saja ogah pulang, tapi Tuhan malah diajaknya berargumentasi: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." OMG, berani sekali dia. Beda banget dengan jemaat di gereja Anda yang ga bakalan berani membantahNya.

Tahukah ia bahwa Yesus adalah Tuhan pencipta langit dan bumi? Segala ucapan yang keluar dari mulutNya adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan itu kehendak Tuhan. Kalo Kehendak Tuhan bilang tidak, ya tidak. Jangan dibantah, apalagi memaksa Tuhan. Percuma.

Dengan demikian perempuan ini melanggar salah satu dari 10 hukum gereja: jangan memaksa Tuhan. Kesembuhan adalah kehendakNya. Tuhan Yesus selaku Tuhan punya kedaulatan penuh untuk menyembuhkan dan tidak menyembuhkan.

Jika Tuhan Yesus sudah tidak mau menyembuhkan, biarpun perempuan Kanaan ini memaksa kayak gimana pun juga, ga bakalan sembuh. Tuhan kok dipaksa untuk ikut kemauannya, terlalu sekali perempuan ini.

Tuhan Yesus sendiri pun tidak memaksakan kehendakNya kepada Bapa di taman Getsemani. Benar-benar perempuan ini tidak bisa dijadikan teladan bagi jemaat di gereja Anda. Lihat apa yang terjadi? Inilah akibatnya kalo memaksakan kehendak sendiri terhadap Tuhan Yesus yang Maha berdaulat:

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 

Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

What?!!

(Sampai besok)

GBU.

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

- TUHAN BERDAULAT UNTUK MENYEMBUHKAN ATAU TIDAK MENYEMBUHKAN ANDA. BENARKAH?

TERBIASA MENGALAHKAN SINGA

”DENGAN BILUR-BILURNYA KAMU SUDAH SEMBUH.” SEMBUH DARI APAKAH YANG DIMAKSUD? BACA COMMENTARY!