PETRUS BERJALAN DI ATAS AIR, SEKEDAR CHALLENGE KAH?
Tatkala semua murid-muridNya yang berada di dalam perahu terkejut dan berteriak-teriak melihat Yesus berjalan di atas air karena mereka menyangkaNya hantu, hanya Petrus yang mengubah ketakutan itu menjadi sebuah tantangan.
Ia men_challenge_ Yesus: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Menjawab tantangan itu, Yesus men_challenge_balik Petrus: "Datanglah!" (Mat 14:26-29).
Perhatikan, Tuhan Yesus tidak pernah bilang: “Tahu diri dong Kefas, mujizat berjalan di atas air itu porsinya Anak Allah. Saya bisa karena saya Tuhan, sedangkan kamu kan hanya manusia biasa, ga bakalan bisa.” Tidak.
Petrus ingin melakukan mujizat yang Tuhan Yesus lakukan, Tuhan bilang _monggo_. Tuhan Yesus tidak pernah menghalangi Petrus. Alkitab mencatat Petrus pun bisa berjalan di atas air: “Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus” (Mat 14:29).
Mengapa Tuhan Yesus mengijinkan Petrus berjalan di atas air? Apakah hanya untuk menjawab tantangan Petrus semata? Tidak. Why? Karena melakukan apa yang Tuhan Yesus kerjakan sejatinya bukanlah sekedar tantangan, tapi perintah wajib dari Sang Guru kepada Anda yang adalah muridNya.
Tuhan Yesus mengabarkan injil, maka perintahNya kepada Anda yang adalah muridNya adalah: “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat” (Mat 10:7).
Tuhan Yesus mengajar, maka perintahNya kepada Anda muridNya adalah: “..ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:20a).
Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir si jahat, membangkitkan orang mati, maka perintahNya kepada Anda yang adalah muridNya adalah:
“Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10:8).
Anda bilang yang terakhir itu kan perintah khusus kepada keduabelas rasulNya yang kondang itu, mereka memang orang-orang istimewa sedangkan Anda hanya murid biasa yang _nobody_. Oh ya? Apa perintahNya kepada ketujuhpuluh muridNya yang lain yang tidak terkenal itu?
Apakah Tuhan memberi perintah yang berbeda? Tidak. PerintahNya sama:“..dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu” (Luk 10:9).
Ketujuhpuluh murid itu pun kembali dengan gembira lantaran bukan saja karena mereka berhasil menyembuhkan orang sakit, melainkan juga karena setan-setan pun takluk kepada mereka demi nama Yesus (Luk 10:17).
PerintahNya kepada dua belas rasulNya, kepada tujuhpuluh muridNya, dan kepada jutaan muridNya yang lain termasuk Anda, sama.
Mengapa Anda harus melakukan apa yang Dia lakukan? Pertama Beliau adalah Guru Anda dan Anda muridNya, bukan? Seorang guru adalah teladan bagi murid-muridnya. Seorang murid akan sama dengan gurunya (Luk 6:40). Ke-dua, terlebih lagi Tuhan sendiri memerintahkan hal itu.
Jadi melakukan pekerjaan-pekerjaanNya bukan sekedar menjawab tantangan, bukan sekedar Anda adalah murid yang wajib meneladani Sang Guru Agung, tapi juga karena melaksanakan perintahNya:
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;” (Yoh 14:12).
Lalu bagaimana bisa melakukan pekerjaan-pekerjaanNya yang “berbau” supranatural itu? Jangan salah, bukan berarti mengabarkan injil dan mengajar itu pekerjaan non-supranatural lho.
Karena tanpa kuasa Roh Kudus tidak bakalan
ada orang yang bertobat dalam penginjilan, lantaran hanya Roh Kebenaran itu
yang dapat menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8).
Hanya Roh Kudus, Roh Supranatural itu pula “..yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan
kepadamu” (Yoh 14:26).
Mujizat terbesar sebenarnya bukan orang menjadi sembuh atau iblis berhasil diusir, tapi orang yang awalnya jelas-jelas menentang Kristus jadi bertobat, berbalik menjadi percaya dan bahkan menjadi pengikut Kristus yang tangguh.
Untuk apa tubuhnya disembuhkan tapi pada akhirnya binasa karena tidak mengenal Kristus secara pribadi, seperti yang terjadi pada kesembilan orang kusta yang tidak kembali kepadaNya untuk mengucapkan terimakasih dan mengenalNya?
Tetapi oleh karena Kerajaan Allah itu tidak hanya terdiri dari perkataan tapi dari kuasa (1 Kor 4:20), penting bagi Anda bagaimana menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengusir setan-setan karena orang-orang yang demikian sering Anda temui dalam pelayanan Anda.
Ada 3 kunci utama dalam melakukannya yakni iman, Firman dan Roh Kudus. Anda mengimani FirmanNya, maka Roh Kudus, Roh Kebenaran (Yoh 15:26) yang berdiam di dalam tubuh Anda itu akan bertindak, karena Anda mengimani FirmanNya yang adalah Kebenaran (Yoh 17:17).
Karena iman dalam konteks Kekristenan adalah iman terhadap FirmanNya (Roma 10:17), bukan percaya kepada pendapat para teolog, pakar ilmu pengetahuan, pemimpin politik, filsuf terkenal, analisis ekonom dsb. Bukan pula percaya kepada rangsangan pancaindera yang diterima seseorang.
Yesus adalah Tuhan, jadi apa yang keluar dari mulutNya adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan yang mengatakan “Datanglah” (Mat 14:29), itu yang menjadi jaminan Petrus bahwa ia bisa berjalan di atas air. Hanya sayangnya Petrus tidak mampu bertahan dalam mengimani FirmanNya.
Karena beriman itu berarti secara gigih dan konsisten berpegang teguh pada Firman Tuhan tanpa ragu, tanpa bimbang sampai FirmanNya itu terwujud dalam kehidupan Anda. Itu tidak _given_. Untuk itu Anda memang harus belajar dan berlatih hingga mahir.
Mengapa harus belajar, apakah Anda tidak cukup pintar beriman? No. Seperti halnya Petrus yang dengan mudah awalnya bisa berjalan di atas air, Anda pun dapat dengan mudah beriman.
Masalahnya, apakah Anda bisa bertahan secara konsisten dengan apa yang Anda imani itu tanpa terpengaruh tatkala apa yang Anda lihat, raba, kecap, dengar dan pegang berbeda dengan FirmanNya, dan tidak terpengaruh dengan komentar manusia yang juga bertentangan dengan FirmanNya?
Nah ketrampilan bertahan hingga FirmanNya akhirnya benar-benar terwujud itulah yang harus Anda pelajari. Tidak heran Tuhan perintahkan Anda untuk belajar: “..ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:20).
Berarti harus ada yang mengajari Anda bukan saja bagaimana beriman tapi juga bagaimana bertahan dengan iman Anda untuk bisa menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengusir setan (Mat 10:8)?
Yes. Karena Iman sejatinya juga sebuah ketrampilan rohani yang bisa diajarkan.
Hanya sayangnya tidak banyak yang mengajarkan orang Kristen bagaimana beriman secara konsisten.
Umumnya orang mudah goyah imannya,
tatkala FirmanNya yang dia imani tak kunjung terwujud di dalam hidupnya, lalu
mulai mengimani perkataan manusia atau mengimani apa kata panca inderanya,
seperti yang terjadi pada Petrus.
Petrus awalnya berpegang pada FirmanNya, tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam, lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!"(Mat 14:29). Kenapa tenggelam? Karena imannya mulai bergeser dari
Firman (“Datanglah”) kepada rangsangan panca indera:
kulitnya merasakan tiupan angin, telinganya mendengar desau angin. Lalu ia bimbang, ragu dan mulai mengimani panca inderanya: ia percaya dirinya akan tenggelam. Tuhan Yesus bilang: Jadilah kepadamu menurut imanmu (Mat 9:29), alhasil dia tenggelam. Padahal Yesus ada di sebelahnya.
Syukurlah Petrus berseru kepadaNya “Tuhan tolonglah aku!”dan dengan segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Mat 14:31).
Walau Yesus ada di sebelah Anda, kendati Roh Kudus bersemayam di dalam hati Anda, tapi jika Anda mulai bimbang terhadap FirmanNya, Anda akan tenggelam.
Jika bisnis Anda tak kunjung menjulang malah makin jeblok, atau karir di kantor tak kunjung meroket, apakah Anda terus mencari peluang dan bertahan terhadap FirmanNya yang mengatakan rancanganNya bagi Anda adalah rancangan damai sejahtera (Yer 29:11),
atau kah Anda menyerah dan mulai percaya pada firman teman Anda yang mengatakan Anda tidak bakat berbisnis atau tidak cocok jadi pegawai?
Jika penyakit Anda tak kunjung sembuh, apakah Anda masih bertahan terhadap FirmanNya yang mengatakan “dengan bilur-bilurNya Anda sudah sembuh” (Mat 8:17, Yes 53:5, 1 Pet 2:24b) atau Anda mulai mengimani firman dari paramedis yang memvonis Anda tidak bakalan sembuh?
GBU.
Komentar
Posting Komentar